Yosh,
Gue mulai ngerasa nerd ketika
ngebahas sesuatu yang agak lawas. Hal ini dikarenakan dulu ketika masih nerd, gue suka baca buku-buku lawas dan
dengerin lagu-lagu lawas. Dan ketika gue
menyadari hal itu, gue mulai berpikir bahwa gue tidak seharusnya hidup di abad
ke 21 sebagai seorang ‘remaja’. However, gue bakal tetep mosting ini karena menurut
gue nih novel asyik banget, sumpah!
Lima
sekawan. Bagi gue ini adalah novel yang sangat menginspirasi gue buat
bercita-cita hijrah ke Inggris. Dulu, ketika gue masih SD, gue suka
berimajinasi gimana kalo seandainya gue berpetualang ke desa-desa di Inggris,
menangkap pencuri dan penjahat, seperti Lima Sekawan ini. Itu pasti akan keren
banget! Tapi akhirnya gue tersadar akan kondisi ekonomi keluarga gue yang
bahkan tidak memungkinkan buat wisata ke luar kota. Jadilah gue pendam
mimpi-mimpi itu sampai sekarang. Jadi curcol -_-
Novel
karya Enid Blyton ini bergenre misteri-petualangan dan bersetting Inggris tahun
40an. Lima Sekawan adalah kumpulan 5 orang (dan anjing) yang berkawan. 4 Dari
mereka adalah Julian, Dick, dan Anne yang merupakan saudara kandung, dan sepupu
mereka, Georgina yang super tomboy. Georgina ini lebih suka dipanggil
George – karena menurutnya nama itu
lebih macho. Satu anggota lagi adalah Timmy, anjingnya George yang (kadang)
berguna.
Kanan-kiri: Anne, George, Julian, Dick, Timmy
Jadi
Lima Sekawan ini kerjanya suka melancong saat libur sekolah. Berkemah ke
gunung, pantai, kastil, pulau terpencil, dan tempat-tempat seru lain yang
menurut gue terlalu ‘cetar’ buat anak-anak seumuran mereka. Tapi tanpa disengaja, mereka selalu nemuin
kasus-kasus kriminal saat mereka berlibur. Sebagai anak-anak kecil yang passionate, mereka pun sangat ‘bergairah’
untuk melakukan penyelidikan —tak jarang membawa mereka ke zona bahaya.
Di seri
pertama, mereka melancong ke pulau Kirrin, pulau milik keluarganya George, dan
menemukan harta karun. Pulau ini digambarkan sangat sangat luar biasa
mengasyikan – reruntuhan kastil abad ke-18 menjadi daya tarik pulau terpencil ini,
udaranya sejuk dan pantainya pun masih asri. Berlibur di pulau ini adalah
dambaan semua anak-anak, terutama yang freak.
Selain itu banyak hal-hal seru terjadi di seri-seri selanjutnya.
Kanan: Cover terbaru, kiri: cover cetakan
tahun 2006.
Entah
mengapa gue lebih suka cover lamanya.
Gue
dulu punya beberapa seri-nya, tapi karena gue terlalu baik hati dan
meminjamkannya ke temen-temen gue, yang tersisa kini hanyalah 3 seri, hiks
banget. Ketiga seri itu kadang masih suka gue baca, dan kadang gue terhanyut
lagi sama setting-nya yang bikin jiwa gue seolah berada di Inggris tahun 40an.
Pas SMA
gue mulai browsing lagi tentang Lima Sekawan, dan gue nemuin sesuatu yang bikin
mata gue terbelalak. Ternyata Lima Sekawan hadir juga dalam TV series! TV
series dengan judul The Famous Five ini mulai beredar sekitar tahun 1978-79,
dan kemudian di-remake pada tahun 1995. Selain itu Disney juga menggarap animasi tentang petualangan ‘anak-anaknya’
Lima Sekawan berjudul Famous Five: On The Case pada tahun 2008. Ini membuktikan
bahwa Lima Sekawan memang sungguh sangaaat everlasting!
Sekian
dulu dari gue. Gue cukup berharap anak-anak Indonesia masa kini masih
menggemari novel-novel karya Enid Blyton,
seperti Sapta Siaga, Pasukan Mau Tahu, dan khususnya Lima Sekawan. Karena kalo
boleh sok bijak, menurut gue dengan bacaan-bacaan seperti itulah seharusnya
mereka dibesarkan.
0 komentar:
Posting Komentar