Kamis, 30 Januari 2014

DIY Project: Vision Board for A Year

Diposting oleh Unknown di 15.58 0 komentar
      Hai hai! Udah akhir januari nih. Udah pada bikin resolusi buat tahun 2014 kan? Atau ada yang belom? Well, sekarang gue bakal ngasih step-step buat bikin vision board nih. Sebenernya sama kayak list resolusi tahunan sih, cuma formatnya agak berbeda. Selain cantumin apa aja yang mau kita raih di 2014 ini, di board ini kita bakal nempelin gambar supaya mimpi kita lebih gampang buat diimajinasiin. Gampang sih sebenernya hehe. Ini dia step-step nya:

  1. Siapin papan buat vision board kita. Bisa pake styrofoam atau juga tripleks. Apa aja yang penting halal, oke?
  2.  Siapin kertas, gambar (bisa dari majalah atau hasil browsing), dan spidol warna-warni buat memperbagus vision board kita.
  3.  Gunting-gunting, tempel-tempel deh.
  4. Taraa, jadi!


Ini bukan vision board gue yaa

Ada juga nih tips-tipsnya supaya vision board kita ngena dan good-looking: 

  1. Coba tanya diri kita, mau hidup yang kayak gimana dalam segi pendidikan/karir, kesehatan, keuangan, materi (misalnya mau punya gadget ini), spiritual, sosial, dan percintaan (mau pacaran dulu atau mau langsung nikah hoho).
  2.  Bikin se-colorful mungkin, dan usahakan gambarnya bener-bener mewakili apa yang kita mau capai di tahun ini, supaya ngena.
  3. Spesifikin target, misalnya kalo mau sukses sebagai mahasiswa tulis target yang lebih spesifik, misalnya tulis mau IP segini atau mau ikut pertukaran pelajar ke manaa gitu + gambarnya.
  4.  Kalo misalnya target di tahun ini udah ada yang kecapai, rayain deh. Ngga usah yang mewah mewah tapinya -_- yang penting cukup bikin kita puas dan bahagia aja. Misalnya rayain dengan ngga ngapa-ngapain seharian (hiaah yang ada diomelin nyokap).
Nah, gampang kan? Ini sih kebangetan gampang! Haha. Tapi semoga aja menginspirasi dan nambah semangat kita buat meraih target-target di 2014 ini J


Sumber: Kawanku Magz, marycrimmins.com

Kamis, 16 Januari 2014

Review Ano Hana (Ano Hi Mita Hana No Namae Wo Bokutachi Wa Mada Shiranai)

Diposting oleh Unknown di 17.30 2 komentar
Yatta! Akhirnya selesai juga nonton Ano Hana, meskipun telat banget. Gue suka banget sama cerita nih anime, soalnya simpel tapi ngga mainstream dan ngga gampang ditebak. Ngga kayak anime lain yang kebanyakan bertemakan cinta-cintaan atau fantasi belaka. Selain itu juga anime ini bikin terharu dengan caranya sendiri.
                Nah, sekarang gue bakal nge-review nih anime dari sudut pandang gue.


·     Title: Ano Hi Mita Hana No Namae Wo Bokutachi Wa Mada Shiranai (Kita Masih Belum Tahu Nama Bunga Yang Kita Lihat Hari itu)
·         Genre: Drama, Romance, Slice of Life, Tragedy, Supernatural
·         Author: Mari Okada
·         Director: Tatsuyuki Nagai
·         Release Year: 2011
·         Number of Episodes: 11 episodes
·         Channel: Fuji TV

Anime ini bercerita tentang permohonan Hantu sahabat di masa lalu. Jadi ceritanya ada 6 orang yang dulunya bersahabat dan punya geng, mereka adalah Jintan, Menma, Anaru, Tsukiatsu, Tsuruko, dan Poppo.  Namun karena Menma meninggal, 5 orang lainnya merasa bersalah dan menjalani hidup masing-masing. Mereka seolah saling ngga kenal satu sama lain sejak meninggalnya Menma dan kepribadian mereka berubah dengan drastis. Menma, mempunyai sebuah permintaan kapada Jintan sebelum kepergiannya.
Pas Jintan udah SMA, tiba-tiba Menma muncul dihadapannya. Yang bisa liat hantu Menma pun cuma Jintan. Jintan awalnya mengira Menma yang dia liat cuma halusinasinya karena dia udah cukup stres sejak meninggalnya Menma, tapi ternyata Menma datang karena permohonannya belum dikabulkan. Semenjak itu 5 orang yang dulunya bersahabat itu pun mulai berkumpul kembali untuk memecahkan teka-teki permohonan Menma dan hal-hal seru mulai terjadi lagi. Selain itu teka-teki tentang kematian menma lambat laun mulai tersibak.          
Anime ini bergenre ‘Slice Of Life’, yaitu genre yang fokus pada pendalaman karakter masing-masing tokoh. Dan gue rasa authornya cukup apik membuat perubahan karakter tokoh-tokohnya dari semasa kecil sampe mereka remaja. Perubahan karakternya pun didasarkan pada psikologi masing-masing tokoh yang merasa bersalah sejak hari kematian Menma, dan sangat berkaitan dengan masa lalu mereka. Selain itu yang gue suka dari anime ini adalah plotnya yang maju mundur alias flashback, bikin kita bertanya-tanya apa yang sebenernya terjadi sama Menma di hari itu. Jalan ceritanya juga ngga gampang ketebak karena ceritanya ngga mainstream, seperti yang tadi gue bilang, hehe. Visual effect-nya bagus, yaa hampir sama kayak anime pada umumnya sih. Dan lagi, ending song-nya, Secret Base, cucok bangeet sama cerita nih anime. Kadang bikin mau nangis. Gue awalnya ngira Secret Base di anime ini sama kayak Secret Base-nya SCANDAL karena emang nadanya sama, tapi ternyata sedikit beda.
Kekurangan anime ini menurut gue sih, hampir ngga ada -_- ha ha. Tapi mungkiiiin… Gue masih bertanya kenapa hantu Menma cuma bisa diliat sama Jintan, emang sih ada alasannya, cuma menurut gue kurang masuk akal. Oh iya, selain itu awalnya gue ngira nih anime sedikit ecchi (nakal) karena episode pertamanya ada percakapan yang kurang menyenangkan, tapi sebenernya ngga sih.
Secara keseluruhan anime ini kereeeen. Gue bakal kasih rating 85 dari 10 hehe. Dan juga menurut gue anime ini pantes buat masuk list anime yang wajib ditonton, karena selain cukup sangat keren (maksudnya apa? -_-), anime ini juga udah dibikin movie-nya dan akan rilis januari ini di beberapa Negara. Jadi sebelum nonton movienya ada baiknya nonton serialnya dulu. J

Link Download Ano Hana Episode 1-11 (Indonesian Subtitle)
*saran: pake yang mirror link

Link Download Opening Song

Link Download Ending Song

Rabu, 15 Januari 2014

Review 5 Centimeters Per Second

Diposting oleh Unknown di 18.14 0 komentar
Desember lalu temen gue ngerekomendasiin sebuah anime movie yang katanya bagus, judulnya ‘5cm per second’. Dia juga ngejelasin gue detail ceritanya dengan semangat yang menggebu-gebu (eh ngga gitu juga sih -_-). Jadilah gue kepo, gue searching sana-sini review tuh anime. Dan memang banyak yang bilang animenya oke banget, menguras air mata lah, lightingnya keren lah, dsb. Hati gue pun tergerak buat mendownlodnya.
Daan, gue akhirnya nonton anime tersebut. Inilah dia kesan yang gue dapet setelah nonton anime tersebut, bakal gue bahas di review ini. Check this out!

·         Title: 5 cm Persecond (Byousoku 5 centimeters)
·         Author: Makoto Shinkai
·         Director: Makoto Shinkai
·         Genre: Romantic Drama
·         Released: 3 March 2007
·         Duration: 63 minutes

Jadi anime ini menceritakan tentang Long Distance Relationship alias LDR antara dua orang. Jadi ceritanya waktu SD, seorang cowok bernama Tohno Takaki sering sakit-sakitan, dan karenanya dia sering stay di perpus ketika dia dapet izin buat keluar kelas. Nah terus pas Tohno menginjak kelas 5 SD, seorang cewek bernama Akari pindah ke sekolahnya dan duduk di kelas yang sama dengan Tohno. Ternyata Akari juga sering sakit-sakitan sama kayak Tohno, dan jadilah mereka sering ke perpus berdua pas mereka sakit.


Waktu mereka SD


Tohno jadi sadar kalo mereka punya banyak kesamaan. Mereka pun ngerasa nyaman satu sama lain dan sering melakukan apapun bersama (kecuali ke toilet yak -,-).  Tapi suatu ketika jarak memisahkan mereka, Akari harus pindah ke Tochigi dan ngelanjutin SMP di sana. Di tahun kedua SMP pun Tohno harus pindah ke Kagoshima, jarak mereka semakin menjauh. Sebelum Tohno pindah ke Kagoshima, mereka memutuskan untuk bertemu di stasiun Tochigi. Disitu mereka menyadari bahwa mereka masih saling mencintai. Setelah pertemuan itu mereka semakin sulit menghubungi satu sama lain. Meski begitu, Tohno tetep selalu memikirkan Akari dan mengkhawatirkan keadaannya. Nyebelinnya, Akari malah menikah sama cowok lain. Intinya sih pesan moralnya, seberapapun keras manusia berusaha, Tuhan tetap telah menakdirkan jalan untuk kita masing-masing.

 Mereka kembali berpisah setelah pertemuan di stasiun Tochigi

Menurut gue visual effect nih anime emang keren. Lightingnya yang bagus membuat scene-scene yang ada di dalamnya semakin berasa. Feelnya dapet(banget)! Mungkin juga karena penempatan scene-scenenya tepat. Anime ini juga memperhatikan setiap detail yang biasanya dianggap sepele. Seperti misalnya pas bunga sakura jatuh ke genangan air, terus muncul gelombang kecil disekitarnya. Terus juga suara kereta yang menderu-deru, semakin memperjelas suasana yang ada. Siap-siap nangis buat yang rada melankolis.



 Visual effect yang bagus dari anime ini

Sayangnya menurut gue plot nih anime cenderung bertele-tele. Mungkin karena sang director lebih memperhatikan cara supaya penonton tergambarkan oleh setting dan suasananya. Tapi tetep aja menurut gue plotnya bertele-tele*kekeh*. Selain itu ada beberapa hal yang menurut gue masih abstrak, karena memang animenya cukup klise.
Buat yang mau liat trailernya silahkan liat disini



Overall, gue tetep merekomendasikan anime ini sebagai salah satu anime yang wajib ditonton, karena banyak yang mengapresiasi karya Makoto Shinkai ini.




Senin, 06 Januari 2014

Down to Earth

Diposting oleh Unknown di 00.29 0 komentar
Serius, gue jadi ngerasa bodoh banget pas nge-stalkin akun twitter tuh orang.
Gue akuin sejak 1 bulan yang lalu gue mulai suka lagi sama jepang-jepangan (setelah dulu sempet suka, ngga suka, suka lagi, ngga suka lagi sama hal itu gara-gara gue takut maniak). Sejak saat itu gue mulai kepo, nanyain jepang-jepangan ke beberapa temen gue yang otaku, minta anime dan dorama, dsb.  Gue juga mulai ngepoin beberapa akun twitter temen gue yang suka jepang-jepangan.
Well, pada tengah malam ini gue kebetulan liat TL, terus liat nama temen gue (lebih tepatnya orang yang seangkatan sama gue) yang otaku. Gue klik lah, dan keterusan gue jadi ngestalkin doi.
Gue udah tau cukup lama kalo dia otaku, tapi gue jadi terkesan ketika dia mentionan sama temennya pake bahasa jepang ada kanji-nya juga *norak sekale yah gue, ya gue terkesan karena kanjinya agak sulit juga. Gue jadi malu aja sama diri sendiri, kemampuan gue sungguh sangat tidak ada apa-apanya dibandingkan dia, tapi gue suka sok-sokan update pake bahasa Jepang. Emang sih, bukan maksud gue buat pamer, cuma mau belajar aja, tapi kalo inget dia apalah artinya kemampuan gue ini jika dibandingkan dengannya.
Yeah, gue rasa gue harus lebih merunduk seperti padi yang berisi (msekipun otak gue ngga terlalu berisi).



 

Mairu! Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos